MUSEUM PEKANBARU

Loading

MUSEUM PEKANBARU

Museum Pekanbaru

Museum Sang Nila Utama: Jendela Sejarah dan Budaya Melayu di Pekanbaru

Museum Sang Nila Utama di Pekanbaru, Riau, merupakan salah satu destinasi wisata edukasi yang kaya akan nilai sejarah dan budaya Melayu. Dengan koleksi lebih dari 4.000 benda bersejarah, museum ini menjadi pusat pelestarian dan pembelajaran tentang warisan budaya Riau.

Sejarah Berdirinya Museum Sang Nila Utama

Museum Pekanbaru ini awalnya dikenal sebagai Museum Negeri Provinsi Riau yang didirikan pada 9 Januari 1991 melalui Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 001/0/1991. Setelah diterapkannya Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah, pengelolaan museum ini beralih ke Pemerintah Daerah di bawah Dinas Kebudayaan, Kesenian, dan Pariwisata Provinsi Riau. Pada tahun 2001, museum ini resmi berganti nama menjadi Museum Daerah Sang Nila Utama, dan pada tahun 2017 kembali dikenal dengan nama Museum Sang Nila Utama .​

Lokasi dan Arsitektur

Terletak di Jalan Jenderal Sudirman No. 194, Tengkerang Tengah, Marpoyan Damai, Pekanbaru, museum ini berada dalam kompleks kantor Dinas Kebudayaan Provinsi Riau. Bangunannya mengusung arsitektur tradisional Melayu dengan struktur berbentuk huruf “U”, menciptakan suasana yang kental dengan nuansa budaya lokal. Di halaman depan, terdapat miniatur alat pengeboran minyak yang merupakan sumbangan dari perusahaan minyak Chevron, serta di halaman belakang terdapat koleksi kerangka ikan paus .

Koleksi dan Pembagian Kategori

Museum Sang Nila Utama menyimpan sekitar 4.298 koleksi yang terbagi dalam beberapa kategori, antara lain:

  • Geologika: Batuan, mineral, dan fosil yang mencerminkan kekayaan alam Riau.

  • Biologika: Koleksi hewan dan tumbuhan, baik yang diawetkan maupun fosil.

  • Etnografika: Peralatan rumah tangga, pakaian adat, dan kerajinan tangan khas Melayu.

  • Arkeologika: Benda-benda peninggalan masa prasejarah dan kerajaan Melayu.

  • Historika: Dokumen, foto, dan benda yang berkaitan dengan sejarah Riau.

  • Numismatika/Heraldika: Mata uang dan stempel kuno.

  • Filologika: Naskah kuno tulisan tangan.

  • Keramologika: Benda dari tanah liat.

  • Seni Rupa: Lukisan dan karya seni lainnya yang menggambarkan kehidupan masyarakat Melayu .​

Fungsi dan Peran Museum

Museum Sang Nila Utama tidak hanya berfungsi sebagai tempat penyimpanan benda-benda bersejarah, tetapi juga sebagai pusat studi sejarah dan kebudayaan Melayu. Museum ini sering dikunjungi oleh pelajar dan mahasiswa sebagai bagian dari kegiatan belajar di luar kelas. Selain itu, museum ini juga menjadi tempat penyelenggaraan pameran, seminar, dan kegiatan budaya lainnya yang bertujuan untuk melestarikan dan mengenalkan budaya Melayu kepada masyarakat luas.

Cerita Mistis dan Daya Tarik Tambahan

Selain koleksi yang kaya, Museum Sang Nila Utama juga dikenal dengan cerita-cerita mistis yang menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung. Beberapa pengunjung melaporkan melihat penampakan cahaya putih dan sosok harimau di area museum. Meskipun demikian, cerita-cerita ini lebih menambah keunikan dan misteri museum, menjadikannya sebagai destinasi wisata yang menarik bagi para pencinta sejarah dan budaya.

Jam Buka dan Tiket Masuk

Museum Sang Nila Utama buka setiap hari dari Selasa hingga Jumat pukul 08.00–15.00 WIB, dan pada Sabtu serta Minggu pukul 08.00–13.00 WIB. Museum ini tutup pada hari Senin dan hari-hari besar. Menariknya, pengunjung dapat memasuki museum ini secara gratis, menjadikannya sebagai pilihan wisata edukasi yang terjangkau .​

Kesimpulan

Museum Sang Nila Utama merupakan tempat yang tepat untuk memahami lebih dalam tentang sejarah dan budaya Melayu, khususnya yang berkembang di Riau. Dengan koleksi yang lengkap dan beragam, museum ini tidak hanya menjadi tempat penyimpanan benda-benda bersejarah, tetapi juga sebagai pusat pembelajaran dan pelestarian budaya. Bagi Anda yang berkunjung ke Pekanbaru, museum ini adalah destinasi yang sayang untuk dilewatkan.